Le
Corbusier sebagai master pada perkembangan arsitektur modern, merupakan orang
yang kreatif, peka, dan idealis. Kepribadiannya bersifat dualisme, rasional dan
irrasional-subjectif dan objektif. Berbagai ulasan dan kritik dilontarkan
hingga karya-karyanya dapat disebut berada pada dua kutup ekstrim. Le Corbusier
tetap dengan pendiriannya ia menganggap dirinya sebagai rasionalis dan ilmuan
(saintis). Penilaian fungsional dari awal sampai akhir dan rasional dibagian
akhir.
Karyanya
La Ville Radieose, disana kita melihat nilai universal (teknologi) dan pilihan
kultural (subyektifitas - Perancis); demikian juga pada kota Chandigarh (India)
nilai-nilai tersebut tetap hadir. Beberapa hal yang dapat dilihat dari
karya-karyanya adalah Le Corbusier tidak memperhatikan pengaruh lain yang
mungkin menentukan rencana kota. Dia hanya mengekspresikan semangat kehidupan
masyarakat melalui designnya.
Salah
satu karyanya yang ekspresif adalah arsitektur Ronchamp Chapel. Disini jelas Le
Corbusier memasukkan ekspresi sensualitas dan monumentalitas. Seperti
kepribadiannya, Le Corbusier tidak pernah ada pada satu kutup ekstrim (selalu
pada dua kutup ekstrim). Juga dijamannya (modern) dimana orang mendewakan
teknologi, Le Corbusier menyerang aliran-aliran yang menomorsatukan utilitas
dan ratio murni – nilai estetika dipertanyakan yang mewujudkan komitmennya akan
nilai universal dan subyektif.
Chapel De Ronchamp
Sebagai
seorang seniman (pendatang), Le Corbusier menggunakan analogi romantik dalam
mengeluarkan tanggapan emosional dari dalam dirinya melalui
bangunan-bangunannya. Penerapan ilmu geometri (matematika) sebagai dasar
penting bagi Le Corbusier dalam pengambilan keputusan (analogi matematis).
Teori ini dapat dilihat pada bangunan Renchamp Chapel - bentuk geometris pada
dinding dan atap bangunan dengan bentuk kurva yang geometris tersebut, Le
Corbusier memperlihatkan suatu teknik pencahayaan interior bangunan yang baik,
melalui kombinasi seluruh bukaan-bukaan (jendela) lateral.
Ekspresi
tersebut dinyatakan sebagai berikut :
- Bentuk Sculptur dari kapel: Suatu bentuk yang brutal (brutalism), dengan penggunaan bahan-bahan beton di ekspos, menimbulkan kesan kasar, tidak selesai, kontras, dan polos tanpa warna.
- Lukisan-lukisan pada dinding bangunan, dengan permainan sinar didalam bangunan yang mempengaruhi efek visual suatu lukisan.
- Arsitektur, dengan permainan 3 elemen utama arsitektur, yaitu atap, dinding, dan lantai.
Pada
bangunan ini, efek visual dari bentuk bangunan menimbulkan asosiasi-asosiasi,
seperti yang diungkapkan oleh Francoise Choay dalam bukunya tentang Le
Corbusier dimana Ronchamp Chapel diasosiasikan sebagai menara pengawas di
hamparan kaki bukit (analogi linguistik). Suatu fenomena 'visual acouistics'
terbentuk raja bangunan ini. Bentuk-bentuk yang membuat keributan namun
terkadang diam membisu.
berikut link foto karya-karya Le Corbusier
Tidak ada komentar:
Posting Komentar