Senin, 30 April 2012

S.R. Crown Hall


Dibangun               : 1950 - 1956
Arsitek
                    : Ludwig Mies van der Rohe
Arsitektur gaya
       : Modernis, International Styles
Fungsi                    : Kampus Arsitek IIT (Illinois Institute of Technology di Chicago, Illinois.)

Tidak ada yang lebih baik mengungkapkan filsafat Ludwig Mies van der Rohe daripada SR Crown Hall, rumah bagi Sekolah Tinggi Arsitektur, dan sebuah karya modern yang majalah Time menyebutnya "salah satu struktur dunia yang paling berpengaruh, menginspirasi dan mengagumkan."

image 12
Dirancang oleh Mies pada tahun 1956, Crown Balai kohesif merupakan konsep arsitektur dan teori dalam bentuk yang paling lengkap dan matang. Sebuah Landmark Sejarah Nasional, Crown Hall adalah ekspresi langsung dari konstruksi dan material, yang memungkinkan struktur untuk melampaui menjadi seni. Perbaikan dan inovasi tempatkan salah satu gedung paling terkemuka di zamannya dan menentukan pentingnya dalam sejarah arsitektur. 

Rencana kolom bebas terbuka dari lantai utama dari Crown Balai menunjukkan konsep inovatif Mies 'menciptakan ruang universal yang dapat disesuaikan dengan jauh berubah digunakan. Ukuran luas Its 120 kaki 'x 220' di daerah lantai, dengan tinggi langit-langit 18 meter, memungkinkan kelas individu yang akan diselenggarakan secara bersamaan tanpa gangguan dengan tetap menjaga interaksi kreatif antara fakultas dan mahasiswa. 

Atap bangunan ini diskors dari bagian bawah empat balok utama plat baja. Balok utama dengan sendirinya didukung oleh delapan baja kolom eksterior, berjarak pada interval 60 kaki. Interior yang dibagi dengan berdiri bebas partisi ek yang Demark ruang untuk kelas, ceramah dan pameran. Kelompok wisata secara teratur datang dan pergi. 

Pemulihan baru-baru eksterior Crown Hall yang diterima tahun 2006 Richard H. Driehaus Yayasan Penghargaan Pelestarian untuk Proyek Tahun dari Landmark Illinois, Citation 2006 dari Merit dari AIA Chicago, dan 2005 Penghargaan Kehormatan dari Komisi Landmark Chicago.

Senin, 09 April 2012

konsep BENTUK dan RUANG dalam Arsitektur Modern



Karakteristik Arsitektur Modern

 Falling Water, Frank Lloyd Wright

Arsitektur modern adalah sebuah sesi dalam perkembangan arsitektur dimana ruang menjadi objek utama untuk diolah. Jika pada masa sebelumnya arsitektur lebih memikirkan bagaimana cara mengolah façade, ornamen, dan aspek-aspek lain yang sifatnya kualitas fisik, maka pada masa arsitektur modern kualitas non- fisik lah yang lebih dipentingkan. Fokus dalam arsitektur modern adalah bagaimana memunculkan sebuah gagasan ruang, kemudian mengolah dan mengelaborasinya sedemikian rupa, hingga akhirnya diartikulasikan dalam penyusunan elemen-elemen ruang secara nyata.
Menurut Rayner Banham pada bukunya yang berjudul “Age of The Master : A Personal View of Modern Architecture,  1978, perkembanagan arsitektur modern menekankan pada kesederhanaan suatu desain. Para arsitek pada masa itu menginginkan bangunan rancangannya bersih dari ornamen dan sesuai dengan fungsinya dengan menghilangkan paham eclecticism pada tiap rancangannya. Arsitektur modern merupakan Internasional Style yang menganut Form Follows Function (bentuk mengikuti fungsi). Bentukan platonic solid yang serba kotak, tak berdekorasi, perulangan yang monoton, merupakan ciri arsitektur modern.
Menurut Peter Gossel dan Gabriele Leu Thauser dalam bukunya yang berjudul, “Achitecture in the 20th century”, 1991.
Ciri – ciri dari arsitektur modern adalah:

·      Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam),Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis.
·      Berupa khayalan, idealis
·      Bentuk tertentu, fungsional,Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah.
·      Less is more ,Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur tersebut.
·      Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak,Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun setelah berakhirnya perang dunia II.
·      Singular(tunggal), Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam).
·       Nihilism, Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa–apanya kecuali geometri dan bahan aslinya.
·       Kejujuran bahan ,Jenis bahan/material yang digunakan diekspos secara polos, ditampilkan apa adanya. Tidak ditutup-tutupi atau dikamuflase sedemikian rupa hingga hilang karakter aslinya. Terutama bahan yang digunakan adalah beton, baja dan kaca. Material-material tersebut dimunculkan apa adanya untuk merefleksikan karakternya yang murni, karakter tertentu yang khas yang memang menjadi kekuatan dari jenis material tersebut. Memberi sentuhan plastis seperti membungkus bahan dengan bahan lain adalah upaya yang tidak dibenarkan karena dinilai mengaburkan, menghancurkan kekuatan asli yang dimiliki oleh bahan tersebut. ,  Misal    :
·         Beton untuk menampilkan kesan berat, massif, dingin.
·         Baja untuk kesan kokoh, kuat, industrialis.
·         Kaca untuk kesan ringan, transparan, melayang. 

Pemahaman Bentuk dan Ruang dalam Arsitektur Modern
Perkembangan Arsitektur Modern meliputi perkembangan pemikiran mengenai konsep fungsi, bentuk, konstruksi dan ruang. Namun dalam pembahasan ini penekanan lebih pada pembahasan bentuk dan ruang, ciri pokok dari bentuk adalah ”ada dan nyata atau terlihat atau teraba”, sedangkan ruang memiliki ciri khas “ada dan tak terlihat atau tidak nyata”. Ditinjau dari segi bentuk, bangunan arsitektur modern memungkinkan untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang tidak biasa karena perkembangan teknologi struktur dan konstruksi serta perkembangan teknologi bahan pada masa itu. Sedangkan dilihat dari segi ruang bangunan arsitektur modern bersifat lebih mengalir dan hirarki berdasarkan proses sirkulasi dan berkegiatan (step to step). Sekedar untuk melengkapi dari segi konstruksi, perkembangan arsitektur modern ditandai oleh penggunaan konstruksi beton bertulang, baja dan bahan-bahan bangunan yang ringan dan dilihat dari segi fungsi,  Bentuk bangunan arsitektur modern menggunakan modul manusia (le corbusier) karena bangunan ditekankan pada fungsinya.
Berdasarkan pada Slogan Le Corbusier “ rumah sebagai mesin untuk tempat tinggal”. Le Corbusier sebenarnya menginginkan dua hal. Yang pertama adalah sebuah rumah yang menyerupai mesin yang murah, standard, mudah digunakan dan mudah dalam perawatan. Tapi ia juga mengartikan sebuah rumah yang didisaign dengan kejujuran. Oleh karena itu slogan tersebut menjadi terkenal pada masa perkembangan arsitektur modern dan menjadi konsep dasar suatu rancangan bangunan yang modern.

Merujuk pada buku Rayner Banham “Guide to Modern Architecture”, Chapter 2,3,4 and 5. Tentang bentuk dan ruang.
Bentuk
Bentuk dalam arsitektur modern adalah merupakan periode yang membingungkan bagi para praktisi, karena  tidak ditentukan dan dibentuk dari fungsi maupun bahan bangunan yang dipakai. Tidak satupun dari fungsi maupun konstruksi tanpa pengaruhnya, dan pelaku yang antusias  pada pemecahan fungsional yang baru dan metode baru struktur seperti terlibat juga pada ekspresi  yang baru.
Dalam arsitektur modern bentuk, fungsi dan konstruksi harus tampak satu kesatuan dan muncul menjadi bentuk yang khusus dan kita selalu mengharapkan solusi yang tepat agar menghasilkan bentuk yang spesifik antara  gabungan ketiganya. Solusi-solusi yang unik umumnya layak karena teknik-teknik konstruksi modern menjadikan semua bentuk mungkin untuk dibangun. Bentuk yang diinginkan adalah bentuk-bentuk sederhana, karena semua style lama amat kompleks dan dipenuhi oleh ornamen. Bentuk dasar pada arsitektur modern adalah bentuk–bentuk geometri (platonic solid) yang ditampilkan apa adanya.
Arsitektur modern pada dasarnya masih melakukan pengulangan bentuk-bentuk rasional pada awal abad 20 dimana fungsi masih menjadi inspirasi utama, dan pada masa kini bebas dalam mengembangkannya. Selanjutnya mereka memanfaatkan material dan teknik konstruksi yang baru, Jika material baru tidak dapat ditentukan dengan tegas dalam menetapkan bentuk-bentuk arsitektur modern. Muncul pemikiran baru tentang struktur yang tergantung pada tempat dimana bangunan itu dibangun.

 Ruang
Satu hal yang tak dapat disangkal tentang arsitektur modern adalah kesadaran dalam memanipulasi ruang. Dalam sejarah, ruang telah ada hanya didalam struktur (diluar hanyalah alam, ketidakaturan dan tidak dapat diukur). Renesan telah mengulangi proses dan dapat melihat tampak luar dari bangunan ( seperti yang dilakukan bangsa Yunani) dan terpisah dari seni. Ciri bangunan bangunan dari mereka : kecil, kotak, mempunyai pusat dan tertutup.
Konsep ruang pada arsitektur modern yaitu ruang tidak terbatas meluas kesegala arah, ruang terukur/terbatasi/terlihat bayangan strukturnya (segi empat) arsitektur dipahami dalam tiga dimensi, ruang dari arsitektur modern memiliki hubungan dengan pengamat. Ruang yang didalam merupakan eksperimen ruang tak terbatas dengan partisi yang dapat diterusuri melalui ruang-ruang yang dilalui. Pola perletakan ruang lebih mengalir dan berurutan berdasarkan proses kegiatan.
Pada perkembangannya arsitektur modern memiliki bentuk dan struktur yang tetap. Bagian fisik dari arsitektur modern sebagai pemecahan yang radikal dari sebuah masalah yang fungsional yang tidak dapat hilang sebagai bagian dari estetika yang merupakan manipulasi dari ruang yang tidak terbatas dan terukur.

Berikut adalah beberapa pendapat tentang konsep ruang dan bentuk modern secara subjektif Menurut para tokoh arsitek terkemuka :
=  Le Corbusier,
 
villa savoye 
·  Ruang yang tercipta haruslah seefisien mungkin, sesuai dengan kaidah industri. Karena ruang adalah mesin untuk ditinggali/ditempati. Keindahan diperoleh dari purism (kemurnian), dimana bentuk-bentuk yang digunakan adalah bentuk yang halus dan sederhana.
·  Bentuk bangunan menggunakan modul manusia (le corbusier) karena bangunan ditekankan pada fungsinya. Bentuk bersifat kubisme dan futuris.
=  Mies van de Rohe
  Farnsworth house, Fox River, Illinois, 1950
· Ruang haruslah sederhana dan apa adanya, karena dari situlah estitika berasal. Fleksibel adalah nilai tambah tersendiri bagi sebuah ruang yang dapat memberi kesan dinamis dan adaptif. Secara struktural ruang harus terpisah antara kolom dan dindingnya (skins & bones).
·  Bentuk bersifat kubisme dan futuristik.

=  Walter Gropius
Fagus Factory, Alfeld-an-der-Line,
· Awal pembentukan ruang adalah dimulai dari suasananya, baru setelah itu beralih pada fungsi. Keindahan ditemukan dari produk industri dan bukan dari alam.
·  Penciptaan bentuk bangunan, sesuai dengan pola perletakan ruang yang urut berdasarkan sequence proses kegiatan penghuninya.


  
=  Frank Lloyd Wright,  
Falling Water
·  Ruang terbentuk karena interaksinya dengan lingkungan alam. Bagaimana lingkungan binaan merespon faktor-faktor alam, atau mengambil filosofi kesederhanaan dan kesempurnaan dari alam.
· Bentuk suatu bangunan sangat bersifat kontekstualism dengan merespon kondisi alam, korelasi alam,topografi dengan arsitektur  terwujud pada bentuk bangunan yang mengadopsi bentuk site itu sendiri.

Le Corbusier - Pelopor Arsitek Modern


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDWCsKE4vUZ7j5DBVouR5tj33OIH-6AEe9DarYB6Hl-wj5QGwZJ6J_ivkSBizx0sEfBw1wj8mdoDXSmLFAZ7YoHuU3fBSfbNfiU5XrqHmElsQAHQQMk2ovy9oboK8HvntsABs4j-nGBwL7/s320/Le+Corbusier.jpgLe Corbusier sebagai master pada perkembangan arsitektur modern, merupakan orang yang kreatif, peka, dan idealis. Kepribadiannya bersifat dualisme, rasional dan irrasional-subjectif dan objektif. Berbagai ulasan dan kritik dilontarkan hingga karya-karyanya dapat disebut berada pada dua kutup ekstrim. Le Corbusier tetap dengan pendiriannya ia menganggap dirinya sebagai rasionalis dan ilmuan (saintis). Penilaian fungsional dari awal sampai akhir dan rasional dibagian akhir.
Karyanya La Ville Radieose, disana kita melihat nilai universal (teknologi) dan pilihan kultural (subyektifitas - Perancis); demikian juga pada kota Chandigarh (India) nilai-nilai tersebut tetap hadir. Beberapa hal yang dapat dilihat dari karya-karyanya adalah Le Corbusier tidak memperhatikan pengaruh lain yang mungkin menentukan rencana kota. Dia hanya mengekspresikan semangat kehidupan masyarakat melalui designnya.

Salah satu karyanya yang ekspresif adalah arsitektur Ronchamp Chapel. Disini jelas Le Corbusier memasukkan ekspresi sensualitas dan monumentalitas. Seperti kepribadiannya, Le Corbusier tidak pernah ada pada satu kutup ekstrim (selalu pada dua kutup ekstrim). Juga dijamannya (modern) dimana orang mendewakan teknologi, Le Corbusier menyerang aliran-aliran yang menomorsatukan utilitas dan ratio murni – nilai estetika dipertanyakan yang mewujudkan komitmennya akan nilai universal dan subyektif.

Chapel De Ronchamp
Sebagai seorang seniman (pendatang), Le Corbusier menggunakan analogi romantik dalam mengeluarkan tanggapan emosional dari dalam dirinya melalui bangunan-bangunannya. Penerapan ilmu geometri (matematika) sebagai dasar penting bagi Le Corbusier dalam pengambilan keputusan (analogi matematis). Teori ini dapat dilihat pada bangunan Renchamp Chapel - bentuk geometris pada dinding dan atap bangunan dengan bentuk kurva yang geometris tersebut, Le Corbusier memperlihatkan suatu teknik pencahayaan interior bangunan yang baik, melalui kombinasi seluruh bukaan-bukaan (jendela) lateral.
Ekspresi tersebut dinyatakan sebagai berikut :
  1. Bentuk Sculptur dari kapel: Suatu bentuk yang brutal (brutalism), dengan penggunaan bahan-bahan beton di ekspos, menimbulkan kesan kasar, tidak selesai, kontras, dan polos tanpa warna.
  2. Lukisan-lukisan pada dinding bangunan, dengan permainan sinar didalam bangunan yang mempengaruhi efek visual suatu lukisan.
  3. Arsitektur, dengan permainan 3 elemen utama arsitektur, yaitu atap, dinding, dan lantai.
Pada bangunan ini, efek visual dari bentuk bangunan menimbulkan asosiasi-asosiasi, seperti yang diungkapkan oleh Francoise Choay dalam bukunya tentang Le Corbusier dimana Ronchamp Chapel diasosiasikan sebagai menara pengawas di hamparan kaki bukit (analogi linguistik). Suatu fenomena 'visual acouistics' terbentuk raja bangunan ini. Bentuk-bentuk yang membuat keributan namun terkadang diam membisu.

 berikut link foto karya-karya Le Corbusier

Daftar Blog Saya