Karakteristik Arsitektur Modern
Falling Water, Frank Lloyd Wright
Arsitektur
modern adalah sebuah sesi dalam perkembangan arsitektur dimana ruang
menjadi objek utama untuk diolah. Jika pada masa sebelumnya arsitektur
lebih memikirkan bagaimana cara mengolah façade, ornamen, dan
aspek-aspek lain yang sifatnya kualitas fisik, maka pada masa arsitektur
modern kualitas non- fisik lah yang lebih dipentingkan. Fokus dalam
arsitektur modern adalah bagaimana memunculkan sebuah gagasan ruang,
kemudian mengolah dan mengelaborasinya sedemikian rupa, hingga akhirnya
diartikulasikan dalam penyusunan elemen-elemen ruang secara nyata.
Menurut Rayner Banham pada bukunya yang berjudul “Age of The Master : A Personal View of Modern Architecture”, 1978, perkembanagan
arsitektur modern menekankan pada kesederhanaan suatu desain. Para
arsitek pada masa itu menginginkan bangunan rancangannya bersih dari
ornamen dan sesuai dengan fungsinya dengan menghilangkan paham
eclecticism pada tiap rancangannya. Arsitektur
modern merupakan Internasional Style yang menganut Form Follows
Function (bentuk mengikuti fungsi). Bentukan platonic solid yang serba
kotak, tak berdekorasi, perulangan yang monoton, merupakan ciri
arsitektur modern.
Menurut Peter Gossel dan Gabriele Leu Thauser dalam bukunya yang berjudul, “Achitecture in the 20th century”, 1991.
Ciri – ciri dari arsitektur modern adalah:
· Satu gaya
Internasional atau tanpa gaya (seragam),Merupakan suatu arsitektur yang dapat
menembus budaya dan geografis.
· Berupa khayalan,
idealis
· Bentuk tertentu,
fungsional,Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah.
· Less is more ,Semakin
sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur tersebut.
· Ornamen adalah suatu
kejahatan sehingga perlu ditolak,Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang
tidak efisien. Karena dianggap tidak memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena
dibutuhkan kecepatan dalam membangun setelah berakhirnya perang dunia II.
· Singular(tunggal),
Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek, sehingga
tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam).
· Nihilism, Penekanan
perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca
lebar. Tidak ada apa–apanya kecuali geometri dan bahan aslinya.
· Kejujuran
bahan ,Jenis bahan/material yang digunakan diekspos secara polos, ditampilkan
apa adanya. Tidak ditutup-tutupi atau dikamuflase sedemikian rupa hingga hilang
karakter aslinya. Terutama bahan yang digunakan adalah beton, baja dan kaca.
Material-material tersebut dimunculkan apa adanya untuk merefleksikan
karakternya yang murni, karakter tertentu yang khas yang memang menjadi
kekuatan dari jenis material tersebut. Memberi sentuhan plastis seperti
membungkus bahan dengan bahan lain adalah upaya yang tidak dibenarkan karena
dinilai mengaburkan, menghancurkan kekuatan asli yang dimiliki oleh bahan
tersebut. , Misal :
· Beton untuk menampilkan kesan berat, massif, dingin.
· Baja untuk kesan kokoh, kuat, industrialis.
· Kaca untuk kesan ringan, transparan, melayang.
Pemahaman Bentuk dan Ruang dalam Arsitektur Modern
Perkembangan
Arsitektur Modern meliputi perkembangan pemikiran mengenai konsep
fungsi, bentuk, konstruksi dan ruang. Namun dalam pembahasan ini
penekanan lebih pada pembahasan bentuk dan ruang, ciri pokok dari bentuk
adalah ”ada dan nyata atau terlihat atau teraba”, sedangkan ruang
memiliki ciri khas “ada dan tak terlihat atau tidak nyata”. Ditinjau
dari segi bentuk, bangunan arsitektur modern memungkinkan untuk
menghasilkan bentuk-bentuk yang tidak biasa karena perkembangan
teknologi struktur dan konstruksi serta perkembangan teknologi bahan
pada masa itu. Sedangkan dilihat dari segi ruang bangunan arsitektur
modern bersifat lebih mengalir dan hirarki berdasarkan proses sirkulasi
dan berkegiatan (step to step). Sekedar untuk melengkapi dari
segi konstruksi, perkembangan arsitektur modern ditandai oleh penggunaan
konstruksi beton bertulang, baja dan bahan-bahan bangunan yang ringan
dan dilihat dari segi fungsi, Bentuk bangunan arsitektur modern menggunakan modul manusia (le corbusier) karena bangunan ditekankan pada fungsinya.
Berdasarkan
pada Slogan Le Corbusier “ rumah sebagai mesin untuk tempat tinggal”.
Le Corbusier sebenarnya menginginkan dua hal. Yang pertama adalah sebuah
rumah yang menyerupai mesin yang murah, standard, mudah digunakan dan
mudah dalam perawatan. Tapi ia juga mengartikan sebuah rumah yang
didisaign dengan kejujuran. Oleh karena itu slogan tersebut menjadi
terkenal pada masa perkembangan arsitektur modern dan menjadi konsep
dasar suatu rancangan bangunan yang modern.
Merujuk pada buku Rayner Banham “Guide to Modern Architecture”, Chapter 2,3,4 and 5. Tentang bentuk dan ruang.
Bentuk
Bentuk dalam arsitektur modern adalah merupakan periode yang membingungkan bagi para praktisi, karena tidak
ditentukan dan dibentuk dari fungsi maupun bahan bangunan yang dipakai.
Tidak satupun dari fungsi maupun konstruksi tanpa pengaruhnya, dan
pelaku yang antusias pada pemecahan fungsional yang baru dan metode baru struktur seperti terlibat juga pada ekspresi yang baru.
Dalam
arsitektur modern bentuk, fungsi dan konstruksi harus tampak satu
kesatuan dan muncul menjadi bentuk yang khusus dan kita selalu
mengharapkan solusi yang tepat agar menghasilkan bentuk yang spesifik
antara gabungan ketiganya. Solusi-solusi yang unik umumnya
layak karena teknik-teknik konstruksi modern menjadikan semua bentuk
mungkin untuk dibangun. Bentuk yang diinginkan adalah bentuk-bentuk
sederhana, karena semua style lama amat kompleks dan dipenuhi oleh
ornamen. Bentuk dasar pada arsitektur modern adalah bentuk–bentuk
geometri (platonic solid) yang ditampilkan apa adanya.
Arsitektur
modern pada dasarnya masih melakukan pengulangan bentuk-bentuk rasional
pada awal abad 20 dimana fungsi masih menjadi inspirasi utama, dan pada
masa kini bebas dalam mengembangkannya. Selanjutnya mereka memanfaatkan
material dan teknik konstruksi yang baru, Jika material baru tidak
dapat ditentukan dengan tegas dalam menetapkan bentuk-bentuk arsitektur
modern. Muncul pemikiran baru tentang struktur yang tergantung pada
tempat dimana bangunan itu dibangun.
Ruang
Satu
hal yang tak dapat disangkal tentang arsitektur modern adalah kesadaran
dalam memanipulasi ruang. Dalam sejarah, ruang telah ada hanya didalam
struktur (diluar hanyalah alam, ketidakaturan dan tidak dapat diukur).
Renesan telah mengulangi proses dan dapat melihat tampak luar dari
bangunan ( seperti yang dilakukan bangsa Yunani) dan terpisah dari seni.
Ciri bangunan bangunan dari mereka : kecil, kotak, mempunyai pusat dan
tertutup.
Konsep
ruang pada arsitektur modern yaitu ruang tidak terbatas meluas kesegala
arah, ruang terukur/terbatasi/terlihat bayangan strukturnya (segi
empat) arsitektur dipahami dalam tiga dimensi, ruang dari arsitektur
modern memiliki hubungan dengan pengamat. Ruang yang didalam merupakan
eksperimen ruang tak terbatas dengan partisi yang dapat diterusuri
melalui ruang-ruang yang dilalui. Pola perletakan ruang lebih mengalir
dan berurutan berdasarkan proses kegiatan.
Pada
perkembangannya arsitektur modern memiliki bentuk dan struktur yang
tetap. Bagian fisik dari arsitektur modern sebagai pemecahan yang
radikal dari sebuah masalah yang fungsional yang tidak dapat hilang
sebagai bagian dari estetika yang merupakan manipulasi dari ruang yang
tidak terbatas dan terukur.
Berikut adalah beberapa pendapat tentang konsep ruang dan bentuk modern secara subjektif Menurut para tokoh arsitek terkemuka :
= Le Corbusier,
villa savoye
· Ruang
yang tercipta haruslah seefisien mungkin, sesuai dengan kaidah
industri. Karena ruang adalah mesin untuk ditinggali/ditempati.
Keindahan diperoleh dari purism (kemurnian), dimana bentuk-bentuk yang
digunakan adalah bentuk yang halus dan sederhana.
· Bentuk bangunan menggunakan modul manusia (le corbusier) karena bangunan ditekankan pada fungsinya. Bentuk bersifat kubisme dan futuris.
= Mies van de Rohe,
Farnsworth house, Fox River, Illinois, 1950
· Ruang
haruslah sederhana dan apa adanya, karena dari situlah estitika
berasal. Fleksibel adalah nilai tambah tersendiri bagi sebuah ruang yang
dapat memberi kesan dinamis dan adaptif. Secara struktural ruang harus
terpisah antara kolom dan dindingnya (skins & bones).
· Bentuk bersifat kubisme dan futuristik.
= Walter Gropius,
Fagus Factory, Alfeld-an-der-Line,
· Awal
pembentukan ruang adalah dimulai dari suasananya, baru setelah itu
beralih pada fungsi. Keindahan ditemukan dari produk industri dan bukan
dari alam.
· Penciptaan bentuk bangunan, sesuai dengan pola perletakan ruang yang urut berdasarkan sequence proses kegiatan penghuninya.
= Frank Lloyd Wright,
Falling Water
· Ruang
terbentuk karena interaksinya dengan lingkungan alam. Bagaimana
lingkungan binaan merespon faktor-faktor alam, atau mengambil filosofi
kesederhanaan dan kesempurnaan dari alam.
· Bentuk suatu bangunan sangat bersifat kontekstualism dengan merespon kondisi alam, korelasi alam,topografi dengan arsitektur terwujud pada bentuk bangunan yang mengadopsi bentuk site itu sendiri.