Taman
Taman adalah sebidang lahan berpagar yang digunakan untuk mendapatkan
kesenangan, kegembiraan, dan kenyamanan (Lauria, 1986 : 9). Kriteria
taman termasuk taman buatan (artificial) yang berupa taman
aktif dan taman pasif. Taman aktif adalah taman yang di dalamnya
dibangun suatu kegiatan pemakai taman, sehingga pemakai taman secara
aktif menggunakan fasilitas di dalamnya. Sedangkan yang dimaksud taman
pasif adalah taman yang hanya berfungsi untuk pemandangan yang hanya
dinikmati mata saja. Dapat juga berfungsi sebagai ruang terbuka hijau
atau daerah serapan air.
Saat
ini memang belum ada standar luas lahan terbuka hijau bagi suatu daerah
atau kota, kecuali luas taman. Itu pun tidak baku dan tidak bersifat
universal. Menilik dari negara tetangga kita di Malaysia, ditetapkan
bahwa standar pemenuhan kebutuhan tamannya adalah 1,9 m2/orang, sementara di Jepang minimal 5 m2/orang. Untuk Indonesia berapa luasan taman ideal di sebuah kota tampaknya belum ada patokan.
Memang
luas taman ideal sulit dalam penentuannya, karena dipengaruhi oleh
berbagai faktor, seperti letak geografis dan topografis, tingkat
kesejahteraan dan budaya masyarakatnya. Namun mengingat betapa
pentingnya fungsi taman kota, maka tentunya harus selalu diupayakan.
Multi Fungsi taman kota
Di beberapa kota di dunia, secara universal sebuah taman kota mempunyai standar fungsi yang banyak (multi fungsi ) baik berkaitan dengan fungsi hidroorologis, ekologi, kesehatan, estetika dan rekreasi.
- Taman perkotaan yang merupakan lahan terbuka hijau, dapat berperan dalam membantu fungsi hidrologi dalam hal penyerapan air dan mereduksi potensi banjir. Pepohonan melalui perakarannya yang dalam mampu meresapkan air ke dalam tanah, sehingga pasokan air dalam tanah (water saving) semakin meningkat dan jumlah aliran limpasan air juga berkurang yang akan mengurangi terjadinya banjir. Diperkirakan untuk setiap hektar ruang terbuka hijau, mampu menyimpan 900 m3 air tanah per tahun. Sehingga kekeringan sumur penduduk di musim kemarau dapat diatasi. Sekarang sedang digalakan pembuatan biopori di samping untuk dapat meningkatkan air hujan yang dapat tersimpan dalam tanah, juga akan memperbaiki kesuburan tanah. Pembuatan biopori sangat sederhana dengan mengebor tanah sedalam satu meter yang kemudian dimasuki dengan sampah, maka di samping akan meningkatkan air tersimpan juga akan meningkatkan jumlah cacing tanah dalam lubangan tadi yang akan ikut andil menyuburkan tanah.
- Taman kota mempunyai fungsi kesehatan. Taman yang penuh dengan pohon sebagai jantungnya paru-paru kota merupakan produsen oksigen yang belum tergantikan fungsinya. Peran pepohonan yang tidak dapat digantikan yang lain adalah berkaitan dengan penyediaan oksigen bagi kehidupan manusia. Setiap satu hektar ruang terbuka hijau diperkirakan mampu menghasilkan 0,6 ton oksigen guna dikonsumsi 1.500 penduduk perhari, membuat dapat bernafas dengan lega.
- Taman kota mempunyai fungsi ekologis, yaitu sebagai penjaga kualitas lingkungan kota.
Terkait dengan fungsi ekologis taman kota dapat berfungsi sebagai
filter berbagai gas pencemar dan debu, pengikat karbon, pengatur iklim
mikro. Pepohonan yang rimbun, dan rindang, yang terus-menerus menyerap
dan mengolah gas karbondioksida (CO2), sulfur oksida (SO2), ozon (O3), nitrogendioksida (NO2),
karbon monoksida (CO), dan timbal (Pb) yang merupakan 80 persen
pencemar udara kota, menjadi oksigen segar yang siap dihirup warga
setiap saat.
- Taman dapat juga sebagai tempat berolah raga dan rekreasi yang mempunyai nilai sosial, ekonomi, dan edukatif. Tersedianya lahan yang teduh sejuk dan nyaman, mendorong warga kota dapat memanfaatkan sebagai sarana berjalan kaki setiap pagi, olah raga dan bermain, dalam lingkungan kota yang benar-benar asri, sejuk, dan segar sehingga dapat menghilangkan rasa capek. Taman kota yang rindang mampu mengurangi suhu lima sampai delapan derajat Celsius, sehingga terasa sejuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar