Selasa, 15 November 2011

Wallpaper

Saat ini, untuk memperindah dinding tidak selalu menggunakan cat dinding. Berbagai alternatif tersedia. Dalam suatu rumah, dinding merupakan bagian yang paling dominan yang selalu mengelilingi kita. Sehingga, bagian ini pula yang paling sering kita lihat saat berada di rumah. Dinding dalam rumah tidak hanya dipandang sebagai pemisah antar ruang, tetapi juga menjadi media bagi penghuni rumah untuk mengekspresikan diri. Salah satu penutup dinding yang digemari saat ini adalah wallpaper atau kertas dinding.

Wallpaper memiliki banyak corak yang sangat bervariasi. Warna dan desainnya lebih menarik. Mulai dari dengan warna polos, corak simple seperti garis dan lengkung. Atau corak lain seperti corak bunga, polkadot, bahkan ada pula wallpaper yang dapat bercahaya saat gelap atau glow in the dark. Dari segi harga, bedanya tidak terlalu signifikan dibanding dengan harga cat tembok. Tetapi, kesan yang ditampilkan lebih baik dibanding cat tembok yang cenderung monoton.

Corak-corak rumit yang ditawarkan wallpaper tidak bisa dihasilkan bila Anda menggunakan cat tembok. Itulah salah satu alasan dipilihnya wallpaper untuk dinding. Beragamnya pilihan corak dan warna juga memudahkan dinding rumah disesuaikan dengan konsep rumah secara keseluruhan, sehingga bisa dirasakan tema rumah yang terasa lebih hidup. Kesan lain yang ditawarkan oleh wallpaper adalah kesan modern, kreatif, dan elegan

Berikut adalah contoh dinding dengan menggunakan wallpaper:


Jenis Wallpaper

Berdasarkan permukaan wallpaper, maka ada 2 jenis yaitu wallpaper dengan permukaan kertas atau wallpaper dengan permukaan vynil. Apa saja perbedaan dari kedua jenis wallpaper serta keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis wallpaper tersebut?

Untuk bagian bawah wallpaper ada 2 jenis, yaitu dengan lapisan bawah kertas atau kain. Wallpaper dengan lapisan bawah kain dapat dicopot dan dipindahkan karena sifat kain yang tidak mudah robek. Ini dapat menjadi pilihan bagi Anda yang sering berpindah-pindah rumah. Sedangkan wallpaper dengan lapisan bawah kertas tidak bisa dipindah karena lapisannya akan robek saat Anda mencopotnya.

Karakteristik Wallpaper Kertas:
a) Permukaan dove tidak terlalu mengkilap
b) Terbuat dari kertas, sehingga lebih mudah robek
c) Hanya dapat dibersihkan dengan menggunakan lap kering
d) Dapat didaur ulang

Karakteristik Wallpaper Vynil:
a) Permukaan mengkilap
b) Bahan vynil lebih tahan lama
c) Mudah dibersihkan, dapat menggunakan lap basah karena tidak mudah robek
d) Tidak ramah lingkungan karena tidak dapat didaur ulang

Memasang Wallpaper
Wallpaper dipasang dengan cara ditempelkan pada dinding dengan menggunakan lem khusus. Sebelumnya, bersihkan dinding dan pastikan agar dinding kering untuk mempermudah pemasangan. Untuk dinding yang sudah bercat, sebaiknya bersihkan dinding dari cat lama dan gunakan plamur. Bila ada bagian dinding yang retak sebaiknya diperbaiki terlebih dahulu agar hasilnya baik. Gunakan lem secukupnya dan oleskan secara rapi. Lem yang berlebihan akan menyebabkan permukaan wallpaper tidak rata.
Memasang wallpaper bukanlah hal yang mudah, maka bila Anda menginginkan hasil yang baik sebaiknya menggunakan jasa pemasang wallpaper yang sudah biasa mengerjakannya. Bila salah, Anda malah akan merusak wallpaper yang sudah dibeli atau hasilnya tidak memuaskan. Selain harus menggunakan lem dengan benar, harus juga diperhatikan sambungan-sambungan antar wallpaper sehingga tampak menyatu. Hal ini memerlukan ketelitian dan keahlian.

Wallpaper dan Kesehatan
Selain memilih warna dan motif, yang patut diperhatikan saat Anda akan memilih wallpaper adalah mempertimbangkan faktor kesehatan. Salah satunya, perhatikan jenis pelarut warna yang digunakan untuk menghasilkan warna dan motif pada wallpaper. Apakah wallpaper termasuk water based atau solvent based?
Water based jika pewarna menggunakan bahan dasar air. Sedangkan, solvent based adalah wallpaper yang menggunakan pewarna berbahan dasar tiner. Kandungan yang terdapat dalam tiner dapat menempel pada wallpaper dan akan menimbulkan bau tiner pada ruangan setelah dipasang pada dinding. Akibatnya, bila Anda dan keluarga setiap hari mencium bau ini dan menimbulkan polusi udara dalam rumah yang tentu tidak baik untuk kesehatan. Saat akan membeli wallpaper, cobalah untuk mencium apakah gulungan wallpaper berbau tiner atau tidak untuk mengetahui aman tidaknya wallpaper tersebut bagi kesehatan.
Bila mungkin, pastikan wallpaper tidak mengandung logam berat yang beracun seperti merkuri atau timbal yang dapat membahayakan kesehatan. Anda juga dapat memilih wallpaper yang mendukung kesehatan, karena saat ini ada pula wallpaper yang dapat membunuh bakteri yang terdapat di udara, menetralisir udara kotor.
Kini rumah Anda akan semakin menarik dengan kehadiran wallpaper. Jangan lupakan juga untuk memilih wallpaper yang tidak membahayakan kesehatan.

Rabu, 09 November 2011

ARSITEK TERKENAL DIDUNIA


  1. FILLIPPO BRUNELLESCHI (ITALIA), Bangunan Gereja “Dome Of Florence” – Italia.
  2. MICHELEANGLO BOUNARROTI (ITALIA), Bangunan Gereja “Dome Of St. Peter”- Vatikan Roma
  3. INIGO JONES (INGGRIS), “The Queen House” – Belanda
  4. FRANCOIS MANSART (RPANCIS), “Chatheu De Berny” – Paris, Perancis
  5. CHRISTOPHER WHER (INGGRIS), Gereja “St.Paul” –London, Inggris
  6. JOHN VANBURGH (INGGRIS), “Istana Blenhien” –Belanda
  7. KALR FRIEDRICH SCHINKEL (JERMAN), “Museum Alts”- Jerman
  8. ANTONIO GANDI (SPAYOL), “La Sagrada Familia” – Barcelona, Spanyol
  9. FRANK LOYD WRIGHT (AMERIKA), “Museum Guggenheim” – New York, USA
  10. WELTER GROPIM (JERMAN), “Banhars” – Dessan, Jerman
  11. Mis.WAN DE ROHE (JERMAN), “Seagram Building”-New York, USA
  12. LE CORBUSIER (SWISS), “Notredome den Haut” – Prancis
  13. OSCAR NIEMIYER (Brazil), “Government Building” – Brasilia
  14. RICAHARD ROGERS (INGGRIS), “Pompidou Center” – Paris, Prancis
  15. RENCO TENGE (JEPANG), “Olimpia Games Sadion” – Tokyo, Jepang
  16. NORMAN FOSTER (INGGRIS), “Hongkong and Shanghai Bank” – Hongkong, Cina
  17. FRIEDRICH SILABAN (INDONESIA), “Mesjid Istiqlal-Si1aban Dom”– Jakarta, Indonesia

Minggu, 06 November 2011

KELEMBABABAN


Hubungan antara kelembaban dan
Sifat mekanis pelapisan gipsum–Riset Tahap 2
Suatu ketiadaan informasi mengenai tingkat kelembaban yang bisa diterima oleh gypsum yang dilapisi dan mengenai konsekuensi tempat yang terlindungi oleh kelembaban dalam kaitannya dengan kekayaan mekanik dan integritas dari  pemasangan dinding. Suatu kebutuhan komplementer menjadi penilaian dari sebuah metoda untuk mengukur kelembaban produk ini yang menggunakan hand-held hambat elektrik meter.
Percobaan sebelumnya menguji hubungan antara sifat mekanis dan kelembaban gips yang dilapisi ( yaitu., papan dinding gips yang akan digunakan  sebagai bagian luar yang melapisi atas bangunan).  Gips Papan dinding secara khas ditetapkan untuk dicocokkan dengan ASTM C1177 atau C1396 yang merupakan capaian ukuran-ukuran, dan menjadi  minat yang tertentu  studi ini untuk menentukan apakah kelembaban mempengaruhi capaian ini. Kekayaan spesifik yang diuji adalah :
  1. adhesi atau delamination facer material ( seperti juga glass-fibre, treated paper or untreated paper.
  2. kemampuan melapisi
  3. kekuatan membengkok yang menyangkut pelapisan
  4. kemampuan menyerap air
percobaan juga menentukan apakah hand-held hambat elektrik meter akurat untuk mengukur kelembaban, atau apakah diperlukan beberapa protokol atau piranti baru.
Sasaran dari percobaan ini akan menilai sifat mekanis berbagai gypsum pada bermacam-macam tingkat kelembaban. Ada beberapa pertimbangan pentingnya memahami sifat mekanis pelapisan gips dan bagaimana kekayaan ini berbeda menurut tingkat kelembaban yaitu :
  1. walaupun gips melapisi bangunan tetapi tidak menjadi penghambat struktur bangunan tersebut.
  2. Banyak desain yang bersandar pada pelapisan yang mendukung air-barrier, maka diharapkan gips mampu mendukung hal tersebut sehingga tidak terjadi kerusakan yang mengakibatkan pembusukan struktur bangunan.
  3. Gips dapat menjaga substansi kelembaban sehingga tidak merusak water-sensitive.
Dari percobaan ini di dapat bahwa hand-held meter akurat mengukur kelembaban pelapisan hingga menunjukan kira-kira 6 %. Hasil juga menunjukkan jika hand-held membaca kira-kira 3-3.4% lebih tinggi dibanding gravimetric. Percobaan ini juga megkonfirmasikan korelasi yang kuat antara kelembaban dan sifat mekanis tentang berbagai jenis pelapisan gips. Maka hand-held meter sesuai untuk mengukur kelembaban gips karena mempunyai skala terpisah.

Sabtu, 05 November 2011

Rumah Aneh,Gila di Vietnam


ANDA berminat mencoba pengalaman baru menginap di sebuah rumah yang tampak aneh. Jika jawabannya iya, maka Anda dapat menginap si Rumah Gila atau Crazy House di Dalat, Vietnam.

Setiap fitur di penginapan itu cukup aneh. Ada gua, jaring laba-laba raksasa yang terbuat dari kawat, sebuah jembatan unik, beton menyerupai batang pohon dan jerapah, serta sebuah kedai di dalam batang pohon.

Arsitektur Rumah Gila menyerupai gaya film Alive in Wonderland. Anda berminat menempatinya selama liburan di Vietnam? Cukup mengeluarkan uang 30 hingga 60 Dolar AS atau sekitar Rp259 ribu sampai dengan Rp519 ribu per malam.

SIFAT DAN KEGUNAAN 120 JENIS KAYU PERDAGANGAN INDONESIA

  1. PENGANTAR Tulisan ini dibuat utamanya adalah untuk dibaca masyarakat umum, agar informasi yang ada di dalamnya dapat diketahui dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Sumber Data dan Informasi yang tertuang dalam tulisan ini adalah Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Bogor.
  2. PENGERTIAN Pengawetan adalah daya tahan kayu terhadap serangan hama yaitu serangga dan jamur.
    Kekuatan adalah daya tahan kayu terhadap kekuatan mekanis dari luar, antara lain : daya dukung, daya tarik, daya tahan dan sebagainya.
    Kelas Awet adalah tingkat kekuatan alami sesuatu jenis kayu terhadap serangan hama dinyatakan dalam kelas awet I, II, III. Makin besar angka kelasnya makin rendah keawetannya.
    Kelas Kuat adalah tingkat ketahanan alami suatu jenis kayu terhadap kekuatan mekanis (beban) dinyatakan dalam Kelas Kuat I, II, III, IV dan V. Makin besar angka kelasnya makin rendah kekuatannya.
  3. KEGUNAAN Artinya angka kegunaan pada lajur 7 adalah sebagai berikut :

    1. Bangunan
    2. Kayu lapis
    3. Mebel
    4. Lantai
    5. Papan dinding
    6. Bantalan
    7. Rangka pintu dan jendela
    8. Bahan pembungkus
    9. Alat olah raga dan musik
    10. Tiang listrik dan telepon
    1. Perkapalan
    2. Patung, ukiran & kerajinan tangan
    3. Finir mewah
    4. Korek api
    5. Pulp
    6. Alat gambar
    7. Potlot
    8. Arang
    9. Obat-obatan
    10. Moulding
  4. PENYEBARAN Arti angka penyebaran dalam lajur 6 adalah sebagai berikut :
    1. Sumatera
    2. Jawa
    3. Kalimantan
    4. Sulawesi
    5. Maluku
    6. Nusa Tenggara
    7. Irian Jaya
Sifat dan Kegunaan 120 Kelompok Jenis Kayu Perdagangan Indonesia

No.
Jenis Kayu
B.J. Rata2
Kelas Awet
Kelas Kuat
Penyebaran
Kegunaan
1
2
3
4
5
6
7
1
Agathis
0,49
IV
III
1,2,3,4,5,7
1,2,3,7,8,9,14,15,17
2
Anpupu
0,89
III,I
II,I
5,6
1,4,5,6,10,11
3
Bakau
0,94
III
I,II
1,2,3,4,5,6,7
1,15
4
Balau
0,98
I
I,II
1,3,4
1,4,6,10,11
5
Balsa
-
V
V
2
9,12
6
Bayur
0,52
IV
II,III
1,2,3,4,5,6
1,2,3,7,11,12
7
Bangkirai
0,91
1,II,III
I,II
3
1,2,3,4,6,11
8
Bedaru
1,84
I
I
1,3
1,3,6,9,11,12
9
Belangeran
0,86
II,I,III
I,II
1,3
1,3,4,6,7,11
10
Benuang
0,33
V
IV,V
1,3,4,5
2,8,14,15
11
Benuang Laki
0,39
IV,V
IV,V
2,3,4,5,6,7
1,2,5,8,11
12
Berumbung
0,85
II
II,I
1,3
1,3,4,5,9,11,12,20
13
Bintangur
0,78
III
II,III
1,2,3,4,5,6
1,2,3,4,5,6
14
Bongin
1,82
III
I
1,3
1,3,4,13
15
Bugis K.
0,88
III,IV
II,III
3,4,5,7
1,3,4,5,6,7,11,20
16
Bungur
0,88
II,III
I,II
1,2,3,4,5,6
1,3,4,5,6,7,11
17
Cemara
-
II,III
I,II
1,2,4,5,6,7
1,4,5,6,10,11,18
18
Cempaga
0,71
II,III
II
1,2,3,4,5,6
1,2,3,4,5,6,9,10,11
19
Cempaka
-
II
III,IV
1,2,3,4,5,7
1,2,3,4,5,7,9,12,13,16,17,20
20
Cendana
0,84
II
II,I
2,6
12,19
21
Cengal
0,70
II,III
II,III
1,2
1,2,3,4,5,6,7,11
22
Dahu
0,58
IV
III,IV
1,2,3,4,5,7
3,4,5,13
23
Durian
0,64
IV,V
II,III
1,2,3,4,5
1,2,8
24
Ebony
1,05
I
I
4,5
3,12,13
25
Gadok
0,75
III,II
II,III,I
1,2,4,5,6,7
1,4,5,11
26
Gelam
-
III
II
1,2,3,4,5,6,7
1,4,5,6,10,11,18
27
Gerunggang
0,47
IV
III,IV
1,3,4,5
1,2,8
28
Gia
0,91
I,IV
I,II
3,4,5,7
1,4,5,6,10,11
29
Giam
0,99
I
I
1,3
1,4,6,10,11
30
Gisok
0,83
II,III
II,I
1,3
1,2,3,4,5,7,11
31
Gofasa
0,74
II,III
II,III
4,5,7
1,3,4,5,6,7,9,11,12,18,20
32
Jabon
0,42
V
III,IV
1,2,3,4,5,6
2,8,14,15
33
Jangkang
0,63
IV,V
III,II
1,3,4,5,7
2,5,7,8,12,20
34
Jati
0,70
I,II
II
2,4,6
1,3,4,5,6,10,11,12,13
35
Jelutung
0,40
V
III,V
1,3
2,8,12,16,17,20
36
Jeungjing
0,33
IV,V
IV,V
1,5
1,2,8,14,15
37
Jobar
0,84
I,II
II,I
1,2
1,3,4,5,12,13,18
38
Kapuk Hutan
0,30
V
IV,V
1,2,4,5,6,7
2,8,14,15,20
39
Kapur
0,81
II,III
II,I
1,3
1,2,3,4,5,6,7,11
40
Kedunba
0,84
IV
III
1,3
1,2,3,4,5,6,7,20
41
Kemenyan
0,57
IV,V
III,II
1,2
1,2,5,8,12,14,17,20
42
Kemeri
0,31
V
IV,V
1,2,4,5
2,8,14,15
43
Kempas
0,95
III,IV
I,II
1,3
1,2,4,6
44
Kenanga
0,33
V
IV,V
1,2.4,5,7
2,8,12,14,15,20
45
Kenari
0,55
IV
III
1,2,3,4,5,6
1,2,4,5,7
46
Keruing
0,79
III
I,II
1,2,3
1,2,4,5,6,11
47
Keranji
0,98
I
I,II
1,2,3
1,2,4,5,6,7,11
48
Kesambi
0,01
III
I
2,4,5,6
1,4,5,6,11,18
49
Ketapang
-
III,IV
II,III
1,2,3,4,5,6,7
1,2,3,4,5,7,8,11,14,20
50
Kolaka
0,96
III
I
1,2,3,4,5,6,7
1,4,5,6,11
51
Kuku
0,87
II
I
1,3,4,5,7
3,4,5,11,13
52
Kulim
0,94
I,II
I
1,3
1,2,4,6,10,11
53
Kupang
-
II,IV
II,III
1,2,3,4,5
1,2,3,4,5,7,11,13,20
54
Lara
1,15
I
I
4,5
1,4,6,10,11
55
Lasi
0,01
II
II
4,5
1,3,4,5,12,13
56
Leda
0,57
IV,V,II
II,IV
4,5
1,2,5,7,8,10,11,20
57
Mahang
-
IV,V
II,IV
1,2,3
1,2,5,7,8,14,15,20
58
Mahoni
0,64
III
II,III
2
1,2,3,4,5,7,11,12
59
Malas K.
1,04
II,III
I
1,3
1,4,5,6,11,18
60
Matoa
0,77
III,IV
II,I,III
1,2,4,5,6,7
1,3,4,7,11
61
Medang
-
III,IV
II,V
1,2,3,4,5,6,7
1,2,3,4,5,7,8,11,12,20
62
Melur
0,52
IV
II,IV
1,2,3,4,5,5,7
1,2,3,4,5,7,9,16,17
63
Membacang
-
II,V
II,III
1,2,3,4,5,5,7
2,5,8,12,14,20
64
Mendarahan
-
V
II,IV
1,2,3
2,5,7,8,20
65
Menjalin
-
V
I,III
1,2,3
1,2,5
66
Mensira G.
0,61
V
II,III
1,2,4,5,6,7
1,2,5,7,20
67
Mentibu
0,53
IV,V
III
1,3
1,2,7,8
68
Merambung
0,38
V
IV,V
1,2,3,4,5,6,7
2,8,14,15
69
Meranti M.
0,55
III,IV
II,IV
1,3,4,5
1,2,3,4,5,8,15
70
Meranti P.
0,54
III,IV
II,IV
1,3,4,5
1,2,3,4,5,8,15
71
Merawan
0,70
II,III
II,III
1,3
1,2,3,4,5,6,7,9,11
72
Merbau
0,88
I,II
I,II
1,2,3,4,5,6,7
1,4,5,6,10,11
73
Merpayang
0,65
V
II,III
1,3
1,2,3,5,7,8,11,20
74
Mersawa
0,46
IV
II,III
1,3
1,2,4,5,11
75
Nyatoh
0,67
II,III
II,I,II
1,2,3,4,5,7
1,2,4,5,7,9,11
76
Nyirih
-
II,III
II
1,2,3,4,5,6,7
1,2,3,4,5,6,7,11,13,18,20
77
Pasang
-
II,IV
I,III
1,2,3,4,5,6,7
1,2,3,4,5,6,11,13,18
78
Patin K.
0,92
I
I,II
1
1,2,3,4,5,6,7,11,12
79
Pelawan
-
I,II
I
1,3
1,4,6,10,11,18
80
Perepat Darat
0,76
III
II
1,3
1,3,4,5,11
81
Perepat Laut
0,78
II,III
II,I
1,2,3,4,5,6,7
1,4,5,7,11
82
Perupuk
0,56
IV,V
II,III
1,3,4
1,2,3,8,14,15
83
Petaling
0,91
I,II
I,II
1,3
1,4,5,6,9,10,11
84
Petanang
0,75
III
II
1
1,4,5,6,11
85
Pilang
0,79
III
II
2,6
1,2,3,4,5
86
Pimping
-
III,IV
I,II
1,2,3,4,5,6,7
1,2,5,6,8,11,14,20
87
Pinang K.
0,66
III,IV
II,III
1,3
1,2,3,4,5,7,11,20
88
Pulai
0,46
III,V
IV,V
1,2,3,4,5,6,7
2,8,12,14,15,16,20
89
Punak
0,76
III,IV
II
1,3
1,2,3,4,5,7,11,20
90
Puspa
-
III
II
1,2,3
1,2,4,5,10,11,18
91
Putat
-
II,III
I,II
1,2,3,4,5,6,7
1,3,4,5,6,7,11,18
92
Ramin
0,63
IV
II,III
1,3
1,2,3,4,5,7,20
93
Rasamala
0,81
II,III
II
1,2
1,4,5,7,10,11
94
Rengas
0,69
II
II
1,2,3
3,4,5,6,12,13
95
Resak
0,70
III
II
1,3,5,7
1,2,4,6,7,11
96
Salimuli
0,64
I,II
II,III
2,5,6
3,4,9,12
97
Sampang
-
V
III,IV
1,2,3
2,5,7,8,12,14,15,20
98
Saninten
0,76
III
II
1,2
1,4,5,7
99
Sawokecik
1,03
I
I
1,2,4,5,6
3,4,5,9,12,13,20
100
Sendok-sendok
0,45
V
III,II
1,3,5,7
2,5,8,12,14,15,20
101
Simpur
-
III,V
I,III
1,2,3,4
1,2,3,4,5,11,18
102
Sindur
-
II,V
II,III
1,3,4,5
1,2,3,4,5,7,11
103
Sonokeling
0,90
I
II
2
3,4,5,9,12,13
104
Sonokembang
0,65
II,I,II
II,I,II
1,2,4,5,6
1,3,4,5,12,13
105
Sungkai
0,63
III
II,III
1,2,3
1,3,4,5,12,13
106
Surian
-
III,V
III,IV
1,2,3,4,5,6,7
1,2,3,5,7,8,11,12
107
Surianbawang
0,60
II,IV
II,III
1,3,5,7
1,2,3,4,5,7,11,20
108
Tanjung
1,08
I,II
I
1,2,4,5,6
1,2,3,4,5,7,11
109
Tembesu
0,81
I
II
1,2,3
1,4,5,6,10,11
110
Tempimis
1,01
I
I
1,4
1,4,5,6,7,9,11
111
Tepis
-
IV,V
II,IV
1,3
1,2,3,5,7,14,20
112
Teraling
0,75
II,IV
II
1,2,4
1,2,3,4,5,7,9
113
Terap
0,44
III,V
III,V
1,2,3,4,5,6,7
1,2,5,8,11
114
Terentang
0,40
IV
III,IV
1,3
2,8,14,15
115
Trembesi
0,61
IV
III
1,2,4,5,6
1,2,3,4,5,7,11,12,13
116
Tualang
0,83
III,IV
II,I,II
1,3,4
1,2,3,4,5,7,11
117
Tusam
0,55
IV
III
1,2,4,6
1,2,8,14,15,16,17
118
Ulin
1,04
I
I
1,3
1,4,6,10,11
119
Walikukun
0,98
II
I
2,6
1,4,5,6,9,10,11,18
120
Weru
0,77
II
II,I
1,2,6
1,3,4,5,13

Daftar Blog Saya