Minggu, 22 Mei 2011

Tes Gambar Untuk Mengetahui Kepribadianmu

Seorang psikolog mengembangkan bentuk-bentuk ini, yang telah diuji secara luas di dunia selama beberapa tahun. Warna warnanya telah mengalami perbaikan dan diuji lagi sampai didapatkan satu set bentuk yang terbaik. Bentuk-bentuk ini mewakili sembilan tipe kepribadian dasar. Pilih sebuah bentuk di bawah ini yang paling anda senangi lalu baca kepribadian anda di bawahnya.

Ingat, pilihan anda harus jujur dan tidak boleh dimanipulasi karena hasil test tipe kepribadian ini hanya anda yang tahu.

Jawaban yan Anda pilih:

Gambar Nomor 1. Introspektif, Sensitif, Reflective
Anda lebih sering dan fokus terhadap diri dan lingkungan sendiri daripada berinteraksi dengan orang lain. Anda membenci kedangkalan, lebih senang menyendiri daripada terluka karena bisikan orang. Tapi hubungan anda dengan teman-teman anda sangat intensif, yang memberikan anda ketenangan dan keserasian yang anda butuhkan untuk merasa baik. Bagaimanapun itu bukan masalah bagi anda untuk menyendiri untuk beberapa waktu tanpa menjadi bosan.

Gambar Nomor 2. Mandiri, Tidak biasa (tidak konvensional), Tak tertekang
Anda menginginkan kebebasan dan ketidakterikatan hidup yang membiarkan anda menentukan jalan anda sendiri. Anda memiliki bakat artistik dalam kerjaan anda dan aktifitas luang. Desakan untuk bebas kadang menyebabkan anda melakukan perbuatan yang sangat berlawanan dengan apa yang anda inginkan. Gaya hidup anda sangat individual. Anda tidak akan meniru secara buta apa yang sedang “in”, di sisi lain anda mencari kehidupan yang sesuai dengan cita-cita dan dan pendirianmu, bahkan bila harus berenang melawan pasang.

Gambar Nomor 3. Dinamis, Aktif, Mementingkan hal-hal lahir
Anda sungguh berkeinginan untuk menerima beberapa resiko dan berkomitmen kuat dalam menukar ketertarikan dan pekerjaan yang bervariasi. Rutin, berlawanan, cenderung berefek melumpuhkan anda. Apa yang paling anda sukai adalah bisa memainkan peran dalam banyak bidang. Dalam melakukannya, inisiatif anda lebih kuat.

Gambar Nomor 4. Bersahaja, Sangat teguh pendirian, harmonis
Anda menghargai gaya dan cinta alami yang tidak rumit. Orang mengagumi anda karena anda memiliki kemampuan kuat dan mereka bergantung pada anda. Anda memberikannya pada orang yang dekat perlindungan dan jarak. Anda merasa hangat dan manusiawi. Anda menolak segala sesuatu yang mencolok dan usang. Anda cenderung ragu pada tingkah/perubahan trend mode. Bagi anda, pakaian harus praktis dan bagus yang tidak menonjol.

Gambar Nomor 5. Professional, Pragmatis, Percaya diri
Anda bertanggung jawab pada hidup anda, meletakkan lebih kecil keberuntungan anda dan lebih kepada perbuatan sendiri. Anda memecahkan masalah dengan tindakan yang praktis dan tidak rumit. Anda memandang secara realistis sesuatu dalam hidup anda dan menanganinya dengan baik. Anda diberi tanggung jawab yang besar dalam pekerjaan, karena orang tahu bahwa anda dapat diandalkan. Kekuatan tegas terhadap kemauan akan memproyeksikan keyakinan anda terhadap orang lain. Anda tidak akan pernah benar-benar merasa puas sampai semua cita-cita anda tercapai.

Gambar Nomor 6. Tenang/Damai, Bijaksana, Tidak Agresif
Anda menanggapi hidup mudah karena bijaksana. Anda mendapatkan teman tanpa kesukaran karena menikmati keprifasian anda dan kemandirian. Anda sering menjauh darinya dan menyendiri dari waktu ke waktu untuk merenungi arti kehidupan dan menikmati sendiri. Anda membutuhkan tempat untuk persembunyian yang indah, tapi anda tidak seorang penyendiri. Anda tenang terhadap diri sendiri dan dunia, dan menghargai hidup dan apa yang dunia tawarkan.

Gambar Nomor 7. Riang, Suka bermain/melucu, menyenangkan
Anda menyukai kehidupan yang bebas dan spontan. Dan anda berusaha menikmatinya secara penuh karena memegang moto ”Anda hanya hidup sekali." Keingintahuan anda besar dan terbuka terhadap segala sesuatu yang baru, anda berkembang dengan perubahan. Anda menganggap lingkungan anda serbaguna dan selalau memberikan kejutan.

Gambar Nomor 8. Romantis, Pemimpi, Emosional
Anda sangat sensitif. Anda menolak melihat sesuatu dari sudut pandang kesederhanaan dan rasionalitas. Apa yang perasaan anda katakan sangat penting untuk anda. Kenyataanya, Anda merasa penting untuk memiliki mimpi-mimpi dalam hidup. Anda menolak orang yang mencemoohkan romantisme dan hanya dikendalikan oleh rasionalitas. Anda menolak untuk membiarkan sesuatu membatasi keragaman kekayaan mood dan emosi anda.

Gambar Nomor 9. Analitis, Terpercaya, Percaya diri
Senstifitas sebentar anda mewakili kualitas dan ketahanan yang tinggi. Konsekuensinya, anda suka menyelimuti diri anda dengan ”mutiara kecil” yang anda temukan di mana pun orang lain mengabaikannya. Lalu, Budaya sangat mempengaruhi kehidupan anda. Anda telah temukan kehidupan anda sendiri, yaitu elegan/luwes dan eksklusif, bebas dari pengaruh mode. Ideal anda, anda mendasarkan kehidupan anda, adalah dibudayakan kesenangan. Anda menilai tingkatan budaya seseorang pada siapa anda berbicara. 

Minggu, 08 Mei 2011

ARSITEKTUR KEINDAHAN DAN SENI

Antariksa


Asitektur merupakan hasil karya yang mempunyai seni dan keindahan dalam ungkapan fisiknya, sedangkan hubungan kita dengan objek arsitektural dirasakan sebagai komunikasi inderawi atas hasil karya tersebut. Arsitektur memberikan arti dan makna pda bentuk yang disandangnya, sedang keindahan terhimpun dalam keselarasan yang diungkapkan oleh lingkungan alam sekitarnya. Seperti halnya irama musik paduan-paduan ini mempunyai arti besar, seperti dikatakan Mario Salvadori “arsitektur adalah musik yang membeku”. Pada bagian lain Dr. Rudolf Hasse dalam “Building on a foundation of music” mengatakan, “The design of building on a basis of music is very much being discussed and will, without doubt, influnce some of the work of the architects of the next generation”. Ternyata melalui keindahan musik pun dapat menghasilkan satu ungkapan krya arsitektur, hal ini pun dapat kita lihat dalam bangunan Yunani kuno bahwa interval proportion merupakan hubungan antara arsitektur dan musik, demikian pula halnya yang dilakukan oleh Vitruvius Polio (84-14 BC) dalam “De architecture libri decem”.
Kalau kita kembali pada teori keindahan yang ada, berarti kembali pada teori “objektif” dan teori “subjektif”. Dalam teori objektif dikatakan bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetis adalah sifat (kualitas) yang memang telah melekat pada benda (hasil karya) indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Pada teori subjektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan pada suatu benda (hasil karya) sesungguhnya tidak ada, yang ada hanyalah tanggapan perasaan dalam diri seseorang yang mengamati benda tersebut. Dari kedua teori tadi dapat terlihat pula bagaimana keindahan suatu bangunan atau dengan kata lain keindahan arsitektur yang nyata. Pertama, nilai keindahan itu dapat tercipta dengan terpenuhinya asas-asas tertentu mengenai bentuk pada karya arsitektur tersebut. Kedua, tergantung dari pencerapan pengamatan kita. Meskipun dinyatakan bahwa sesuatu karya arsitektur mempunyai nilai keindahan (estetis), hal ini dapat diartikan bahwa pengamatan kita memperoleh suatu pengalaman estetis sebagai tanggapan terhadap hasil karya (arsitektur). Ada pendapat lain yang diberikan oleh Wladyslaw Tatarkiewics dalam “the Great Theory of Beauty” mengatakan, keindahan terdiri dari perimbangan dari bagian-bagian, lebih tepat perimbangan dan susunan dari bagian-bagian, atau lebih tepat lagi terdiri dari ukuran, peramaan dan jumlah dari bgian-bgian serta hubungan satu sama lainnya.
Dalam perkembangan arsitektur pada waktu lampau telah dikemukakan oleh orang Yunani bahwa keindahan dari sebuah atap tercipta dari sebuah ukuran, jumlah dan susunan dari pilar-pilar yang menyangga atap bangunan. Pilar-pilar itu mempunyai perimbangan tertentu yang terdapat dalam pelbagai dimensinya, sedangkan wujudnya dapat di lihat pada bangunan Partheon. Di sini kita berhasil melihat keindahan mutlak, yang sesungguhnya indah, keindahan universal dan maha tinggi, dari keindahan itu pula akan terlimpah segala bentuk yang indah. Tetapi pada hakekatnya perlu dikemukakan bahwa di Yunani juga terdapat keindahan yang tidak bernilai estetis (anesthetique) di dalam alam diperindah dan dibuat-buat (pseudo-esthetique), dan ada keindahan yang benar-benar bernilai estetis, yaitu yang terdapat dalam karya seni (arsitektur). Seperti yang digoreskan oleh Plato, “Barang yang terdiri dari bagian-bagian yang berbeda-beda tidak sempurna keindahannya kecuali bila bagian-bagiannya teratur rapi dan mengambil dimensi yang tidak dibuat-buat; karena keindahan hanyalah pengaturan dan keagungan”. (Buku Puisi, Ps. XII)

Apa Sebenarnya Keindahan Itu
Ada beberapa pengertian dan arti yang dapat kita jabarkan dalam membuat tirai keindahan ini, di antaranya adalah:
- Keindahan itu terdiri pada integrasi yang rasiona dari proporsi semua bagian dari satu bangunan sedemikan, sehingga tiap bagian mempunyai empat ukuran dan bentuk yang absolut dan tidak ada kemungkinan untuk mengambil atau menambah dari bagian-bagian itu tanpa merusak dari keindahan tersebut.
- Keindahan adalah hasil dari pada bentuk-bentuk yang indah yang berhubungan dan mendukung keseluruhan pada bagian komponen-komponen bangunan antara bagian komponennya, dan juga sebaliknya bagian akan mendukung bentuk satu keutuhan dari bangunan, dimana tiap bagian konstruksi akan sangat dibutuhkan untuk keberhasilan tegaknya bangunan.
Dari kedua pengertian di atas yang secara arsitektural ditonjolkan, dapat terlihat bahwa adanya faktor kesenangan terhadap bentuk-bentuk bujur sangkar, perbandingan kolom, bentuk-bentuk kubah dan lain sebagainya. Kalau kita hanya memperhatikan proporsi saja, keindahan proporsi saja, lalau timbul suatu pertanyaan apakah semua hasil karya arsitektur itu hanya indah dipandang? Apakah tidak dapat dihubungkan dengan fungsi? Karena bangunan itu dibuat oleh manusia untuk kemanusiaan. Sedangkan pengertian kedua didasarkan pada bentuk yang paling indah, adalah bulat atau bundar (hole) dan bujur sangkar. Mengapa demikian? Karena bentuk bulat ini menyerupai bulan atau matahari merupakan elemen-elemen kosmis, dan bentuk ini pun merupakan dasar unformitas daipada ciptaan Tuhan.
Meskipun demikian masih ada batasan secara umum ada batasan secara umum tentang keindahan yang dalam bahasa Yunani dikatakan “aesthetica”, pengertian ini berasal dari “aisthetika”, yang diartikan sebagai hal-hal yang dapat diserap dengan panca indera, dan “aisthesis”, yang diartikan sebagai pencerapan indera. Kemudian menurut alam filsafati juga terdapat pengertian tentang keindahan adalah:
- Secara tradisional telah dipahami sebagai cabang filsafat yang bertalian dengan keindahan dan hal yang indah dalam alam dan seni (The Encyclopedia Americana, 1973).
- Estetik adalah cabang filsafat yang bertalian dengan penguraian pengertian-pengertian dan pemecahan pesoalan-persoalan yang timbul bilamana seseorang merenungkan tentang benda-benda estetis. Pada gilirannya benda-benda estetis terdiri dari semua benda yang terkena oleh pengalaman estetis, dengan demikian hanyalah setelah pengalaman estetis dapat secukupnya dinyatakan ciri-cirinya dapatlah seseorang menentukan batas golongan benda-benda estetis itu (John Hospers).
Dengan demikian, dengan perhatian orang. Permasalahannya apakah tidak lagi menjadi pusat perhatian orang? Permasalahannya apakah keindahan selalu dihubungkan seni saja, kenderungan ini tercermin dalam batasan yang diberikan oleh Louis Kattsof sebagai berikut: “Cabang filsafat yang bertalian dengan batasan, rakitan dan peranan dari keindahan, khususnya dalam seni, disebut estetik”. Demikian keindahan dalam arsitektur mempunyai hubungan erat dengan kemampuan manusia menilai karya arsitektur yang bersangkutan untuk menghargai keindahannya. Kemampuan semacam ini dalam filsafat dikenal dengan istilah “citarasa” (taste). Citarasa ini menurut rumusan Kant, diartikan sebagai kemampuan mental untuk menilai sesuatu benda atau suatu macam gagasan dalam hubungnnya dengan kepuasan atau ketidakpuasan, tanpa adanya suatu kepentingan apapun. Benda atau hasil karya arsitektur yang mengakibatkan kepuasan yang demikian disebut indah.
Dari pembagian dan perbedaan terhadap keindahan tersebut di atas, kelihatannya masih belum jelas apakah sesungguhnya keindahan itu? Persoalan ini dapat memberikan berbagai macam jawaban, salah satu jawaban adalah mencari ciri-ciri umum pada semua benda (hasil karya) yang kita anggap indah, dan kemudian menyamakan ciri-ciri tersebut yang hakiki dengan pengertian keindahan. Sebenarnya, kalau kita amati keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita tertentu yang terdapat pada sesuatu hal, sedang kwalita yang paling sering kita jumpai adalah, kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance), dan perlawanan (contrast). Dari hal tersebut di atas, kita dapat mengingat adanya doktrin arsitektur yang dikemukakan oleh Vitruvius. Lebih jauh lagi pada pertengahan abad ke-19 seorang arsitek dari Jerman bernama Gottfried Semper menekankan adanya tiga patokan adalah: symmetry, proportion dan direction (arah). Arah menurutnya sangat penting karena tiap unsur di alam ini mempunyai arah sendiri-sendiri baik yang vertikal maupun horisontal. Perkembangan arsitektur pun menuntut lahirnya menuntut lahirnya pendapat-pendapat baru, ada satu pendapat yang dikembangkan oleh Le Corbusier mengenai estetika arsitektur yang didapat dari “simplicity” (kesederhanaan) dan “clarity” (kejelasan). Kemudian dari fenomena keindahan unsur-unsur arsitektur yang ada dikuranginya hanya menjadi empat kategori adalah: mass (massa), surface (permukaan), plan (bidang) dan regulating line (garis-garis yang menentukan).
Sebenarnya apa yang terkandung di dalam bentuk estetis terutama yang terkandung di dalam karya seni (arsitektur) menurut DeWitt H. Parker dalam bukunya “The Principles of Aesthetics (1920)” memerinci aesthetic form menjadi enam asas adalah:
1. The principle of organic unity (asas kesatuan utuh). Asas ini diartikan bahwa setiap unsur dalam suatu karya seni adalah perlu bagi karya itu, dan karya tersebut tidak memuat unsur-unsur yang tidak perlu sebaliknya mengandung semua yang diperlukan.
2. The principle of theme (asas tema). Di dalam setiap karya seni terdapat satu atau beberapa ide induk atau peranan yang unggul berupa apa saja (bentuk, warna, pola irama, tokoh atau makna) yang menjadi titik pusat dari nilai keseluruhan karya tersebut.
3. The principle of thematic variation (asas variasi). Tema dari suatu karya seni haruslah mengumandangkannya. Agar tidak membosankan maka perlu adanya variasi.
4. The principle of balance (asas keseimbangan). Keseimbangan adalah kesamaan dari unsur-unsur yang berlawanan atau bertentangan. Di dalam karya seni meskipun unsur-unsurnya nampak bertentangan tetapi sesungguhnya saling memerlukan karena bersama-sama menciptakan kebulatan.
5. The principle of evolution (asas perkembangan). Dengan asas ini dimaksudkan bahwa kesatuan dari proses pada bagian awal-awalnya menentukan bagian-bagian selanjutnya, dan bersama-sama menciptakan suatu makna yang menyeluruh.
6. The principle of hierarchy (asas tata jenjang). Merupakan penyusunan khusus dari unsur-unsur dalam asas-asas tersebut.
Saling interpretasi antara keindahan dan arsitektur dapat kita jumpai dalam semua karya arsitektur baik yang tradisional maupun yang modern. Semua akan memberikan arti tersendiri bagi manusia yang mengamati atau mengalami hasil karya tersebut. Secara simplisitis memang perlu ditinjau lebih dalam lagi, sejauh mana arsitektur menimbulkan getaran keindahan dalam hati kita. Keindahan adalah fungsi yang berguna: “tanpa kita tidaklah praktis dapat dikatakan indah”.

Seni Untuk Arsitektur
Sebelum kita melangkah lebih jauh lagi di dalam memahami tentang seni, perlu disimak ucapan Hegel, “Arsitektur adalah art (seni) yang paling rendah karena arsitektur banyak menggunakan bahan, sedang yang paling tinggi adalah poetry karena poetry immaterial”. Bahkan Schopenhauer mengatakan pula bahwa arsitektur adalah seni yang paling rendah, setingkat dengan seni mencangkul kebun, karena sangat dekat dengan hajat manusia. Seni lukis dan seni rupa datang berikutnya, kemudian lebih tinggi dari itu adalah seni sastra (puisi), dan menyusul seni drama, tragedia dan komedia. Sekarang marilah kita tengok batasan seni untuk seni dan seni untuk arsitektur, ada beberapa pengertian di antaranya adalah:
- Seni dalam arti yang paling dasar berarti suatu kemahiran atau kemampuan. Batasan ini memang benar untuk kata asalnya ars (Latin) maupun kata persamaannya kunst (Jerman) diturunkan dari konnen, “bisa”.
- Sesuatu kegiatan yang dirancang untuk mengubah bahan alamiah menjadi benda-benda yang berguna atau indah atau pun kedua-duanya adalah seni. Hasil dari intervensi tangan dan ruh manusia yang teratur ini adalah sebuah karya seni.
- Dalam arti yang seluas-luasnya, seni meliputi setiap benda yang dibuat oleh manusia untuk dilawankan dengan benda-benda dari alam.
Demikianlah sebagian perumusan dari seni untuk seni, yang mencakup segala kegiatan manusia dalam menghasilkan sebuah karya. Meskipun arsitektur waktu itu masih dianggap sebagai seni, seorang arsitek dan teoris dati Jerman Herman Sorgel mengatakan, bahwa arsitektur beda dengan seni yang lain, kemudian mencoba memberikan rumusan dan batasan sebagai berikut:
1. Seni lukis adalah, seni bidang, berarti menggunakan dua dimensional.
2. Seni patung (sculpture) adalah, seni ruang, tetapi hanya menggunakan tiga dimensi dan menekankan ruang (concaf).
3. Arsitektur adalah, seni ruang tiga dimensi, tetapi menggunakan space dan meneknkan ruang (concaf).
Dengan demikian kita dapat menjelajah seni sampai pada batas kemampuan bagaimana seni menjelajahi arsitektur atau arsitektur yang menguasai seni. Sebenarnya tidaklah sulit untuk mengemukakan seni dan keindahan di dalam arsitektur bila kita dapat bersandar pada para arsitek. Kata-kata keindahan dan seni memang mendorong kita untuk berpikir dan menimbulkan kesenangan bagi orang yang menikmatinya, tetapi tidak memberikan pengertian yang kekal. Pada hakekatnya pengertian keindahan dan seni di dalam arsitektur haruslah dapat mengemukakan sumber-sumber dari mana keindahan datang, anasir-anasir apa yang membentuk keindahan dan seni. Karena karya arsitektur meupakan objek dari pengalaman manusia, bahkan setiap hasil karya arsitektur mempunyai nilai kehidupan.
 
sumber;http://antariksaarticle.blogspot.com/2007/08/arsitektur-keindahan-dan-seni.html

“Saya Gila Tapi Tidak Bodoh”

Suatu hari, Mulatto yang mahasiswa psikologi bersama ketiga temannya datang ke sebuah Rumah Sakit Jiwa untuk mengadakan penelitian kejiwaan di sana. Mulatto kebetulan dapat pinjaman mobil mewah baru ayahnya. Dengan bangga ia mengendarai mobil baru bersama teman-temannya.
Sepulang dari penelitian, tiba-tiba ban mobil Mulatto kempes tepat di dekat pintu gerbang Rumah Sakit Jiwa. Mulatto pun turun sambil memaki-maki dalam hati.
“Sial, sudah seharian ngumpul orang gila sekarang ban mobil gue kempes lagi”, gerutu Mulatto.
Mulatto lalu turun dari mobil dan mengganti ban mobil yang kempes dengan ban cadangan. Malangnya, saat akan memasang kembali ban mobil, keempat mur jatuh ke dalam lubang saluran air.
“Sial.. sial.. sial…!”, maki Mulatto.
Jono, Ngaripun, dan Tukul teman Mulatto pun hanya bisa mengangkat tangan.
“Terus gimana dong?”, tanya Tukul.
“Nggak tahu, masa kita mesti jalan ke bengkel cari mur?”, jawab Mulatto.
Tiba-tiba seorang pasien Rumah Sakit Jiwa yang dari tadi mengawasi keempat mahasiswa psikologi itu nyeletuk, “Ambil aja dari masing-masing roda satu mur lalu pasang di situ. Ntar kalau sudah ketemu bengkel baru beli mur lagi.”
Mulatto dan kawan-kawan tersenyum girang dan mulai melepas satu mur dari masing-masing roda untuk memasangkannya ke roda-roda yang lain.
Setelah bersusah payah, akhirnya keempat roda sudah terpasang dan mobil sudah siap jalan lagi. Tiba-tiba terbersit satu pikiran di benak Mulatto.
“Loh, bapak tadi bisa ngasih saya ide cemerlang. Lalu kenapa bapak bisa di Rumah Sakit Jiwa?”, tanya Mulatto.
“Saya di sini karena gila mas. Bukan karena bodoh!”, jawab si pasien sambil ngeloyor pergi.

Ruang Dalam

Desain dari loteng di pusat bandar Manhattan menyederhanakan antara media seni dan ruang hidup. Ruangan loteng yang ada ditandai dengan mencabar proporsi: ruangan panjang dan lebar, tapi juga agak rendah. Mengalir lembut dinding melengkung diperkenalkan kepada hampir membahagi ruangan utama ke dalam ruangan secara proporsional seimbang. Hal ini menjadikan zon selesa proporsi untuk keperluan rumah tangga, sekaligus menghasilkan sejumlah besar ruangan dinding untuk memaparkan seni.
Dinding berkelok-kelok rangka sebuah ruangan terbuka yang panjang perspektif hak, dengan sudut lebih terlindung dan niche terletak di kurva. Dalam pameran ruangan wilayah Hibrid menggabungkan diri ke dalam wilayah hidup; sebuah campuran dinding mengambang pameran ke rak-rak perpustakaan di satu sisi dan menjadi pajangan di sisi lain. Para pelanggan sebagai kolektor yang mencari ruang di mana ia boleh hidup selesa sementara berinteraksi dengan banyak lukisan, benda dan buku-buku yang telah membawa bersama-sama selama bertahun-tahun. loteng ini bertujuan untuk menggabungkan kehidupan dan seni dengan memudahkan interaksi sehari-hari, dan dengan caranya sendiri jelas tidak biasa melihat
Sementara dinding membentuk latar belakang tenang dan dikendalikan untuk karya seni, langit-langit lebih diartikulasikan dalam berekspresi peralihan ini. Dengan interchanging bercahaya dan Opak, langit-langit mencipta keadaan pencahayaan bidang ambien dan tempatan, membentuk unsur organisasi dalam pameran dan hidup daerah. Bahagian langit-langit buram terdiri daripada unsur-unsur halus melengkung yang memberi idea mengenai langit-langit tak terbatas yang menyamar ketinggian ruangan nyata.
Bahagian terang dari langit-langit adalah backlit by 18,000 dipimpin lampu. Ini membran luas cahaya melayani beberapa tujuan; itu baki proporsi loteng dengan mencipta sebuah ilusi quality, berfungsi sebagai pembatas ruangan mengganggu, dan boleh diprogram untuk menerangi ruangan dengan berbagai warna cahaya, dari keren, siang hari yang paling neutral, untuk nada hangat. Dengan interchanging antara terang dan gelap, langit-langit menjadi bidang keadaan pencahayaan Ambient dan tempatan.
Unsur ketiga yang arkitek telah ditambah kepada campuran ini adalah apresiasi dari bandar yang dinyatakan di 'perumusan pandangan'. Mantan tetingkap di dinding Selatan telah digantikan oleh tingkat penuh untuk panel kaca rangka langit-langit yang menarik dilihat dan memperluaskan, atas balkon gelas penuh, menuju pusat bandar Manhattan.
Utama dinding dan langit-langit mengalir melalui ruangan, mencipta keadaan hibrid yang menggabungkan diri ke dalam kawasan pameran tinggal daerah; sebuah campuran dinding pameran ke rak perpustakaan dipimpin menyala pada satu sisi dan kes lain dipaparkan pada. Untuk mengaktifkan ini seragam dan tanpa batas ruangan, sebahagian melengkung ganda diperkuatkan gentian kaca panel gypsum digunakan. Dalam unsur-unsur dinding melengkung sebahagian besar pemasangan teknikal seperti HVAC dan pencahayaan telah terintegrasi.
Sebagai unsur terkini lantai dengan papan kayu aras Douglas lebar 1 ½ kaki meliputi seluruh loteng. Yang halus, bahkan tingkat-kencang menyatukan ruang dan membolehkan perabot dan seni harus diposisikan sebagai elemen mengambang di konstelasi berubah-ubah.
Sumber : UNStudio
Blog Widget by LinkWithin

Daftar Blog Saya