Selasa, 30 November 2010

Desain dalam Arsitektur

Pengertian Desain Menurut Beberapa Pakar

Bruce Acher, 1965: Suatu aktivitas pemecahan masalah yang diarahkan pada tujuan (Goal). Desain merupakan suatu aktivitas pemecahan masalah atau cara, sedangkan yang dipecahkan adalah elemen-elemen dan diarahkan pada kesesuaian tujuan Beer, 1966 dan Quode, 1968.

Maria Evans, 1973: Pemilihan dan penggabungan bahan-bahan untuk mencapai suatu akibat yang diinginkan; Proses penyusunan dengan memakai unsur-unsur seni visual seperti: garis bentuk, ruang, cahaya, warna , tekstur, untuk mewujudkan tujuan tertentu.

William Pena at all, 1989: Merupakan sebuah sintesa dari penyusunan sintesis yang dapat menjadi penerangan, wawasan dari pemecahan masalah; Program analisis atau gerak analisis dari proses menjawab masalah; Adanya masalah merupakan batas antara penyusunan program dengan perancangan, sebab pernyataan masalah menjadi salah satu dokumen terpenting dalam rantai keseluruhan proyek perancangan.

J. Christoper Jones, 1978: Penyelesaian, pemecahan yang optimal terhadap sejumlah kebutuhan dalam kerangka kondisi khusus; Proses perancangan yang mengakibatkan perintisan perubahan-perubahan benda kesatuan manusia;

Metode Desain dalam Arsitektur

Menurut Jones, ( 1978 ), bahwa ada dua cara atau metode seorang desainer atau seorang arsitek dalam memecahkan / merancang sesuatu yang berkaitan dengan hasil desain. Metode tersebut yaitu :

Desain Black Box

Model ini berkeyakinan bahwa proses desain yang paling utama sebenarnya terletak di dalam proses berpikir melalui tukar pikiran secara bebas kemudian di transformasikan secara sistematis. Proses berpikir itu dapat pula dilakukan secara sintetis dengan mengkaji permasalahan sebagai umpan, kemudian menganalogikan secara sistematis dalam black-box keluaran yang dihasilkan dengan cara itu telah diolah berdasarkan perjalanan.

Yang paling penting pada proses desain black box adalah apa yang keluar dari pemikiran desainer/ perancang yang merupakan bagian yang tidak terjangkau dari kontrol kesadarannya. Pada Desain Black Box, sebagai proses pemecahan masalah dimana masalah sebagai input dalam proses berpikir, analogi sebagai sintesis dalam pemecahan masalah pada solusi desain atau output. Pada dasarnya metode Black Box dapat dikatakan, Rasional dalam Skill Actionnya tapi Irasional dalam penjelasan/ Explanasi.

Desain Glass Box

Model ini berkeyakinan bahwa proses desain dapat dilakukan secara rasional dan sistematis. Seperti halnya sebuah komputer, otak menerima umpan permasalahan, kemudian mengkaji secara terencana, analitis, sintetis dan evaluatif sehingga kita akan mendapatkan optimasi pemecahan yang mungkin dilakukan. Beberapa karakteristik metode glass-box adalah: Sasaran, variable, dan kriteria ditetapkan sebelumnya; Mengadakan analisis sebelum melakukan pemecahan masalah; Mencoba mensintesiskan hal-hal yang di dapat secara sistematis; Mengevaluasi secara logis (kebalikan dari eksperimental). (Sachari ;1999;20-30).

Jones (1978) juga menyatakan, bahwa proses awal yang penting dari desain adalah proses analitik yang dimulai dengan observasi objektif dan induktif yang di dalamnya juga termasuk dan terlibat proses-proses kreatif, kesimpulan-kesimpulan yang sifatnya subyektif dan proses deduktif. Jika simpulan terhadap suatu masalah sudah dihasilkan, maka dilanjutkan dengan alternatif desain, gambar-gambar, rencana kerja, maket dan lain-lain.

Pendapat Bryan Lawson juga sejalan dengan Jones. Ia berpendapat bahwa proses analisis-sintesis-evaluasi penting dilakukan dalam proses desain. Namun, Lawson secara Spesifik lebih menekankan aspek umpan balik (feed back) dalam setiap langkah berpikir. Demikian juga dengan Bruce Archer secara lebih terinci mengungkapkan bahwa proses nalar induktif secara lebih luas harus diterapkan pada tahap awal proses mendesain. Sementara itu, nalar deduktif untuk ditekankan pada tahap analisis-sintesis desain. (Sachari ;1999; 30).

Prinsip umum metode Desain Glass Box yaitu :
1. Obyektif, mempunyai variable serta penetapan kriteria
2. Analisis yang lengkap, atau sedikit mencoba sebelum solusi dicari.
3. Evaluasi dalam cakupan yang dan bahasa yang luas dan logis.
4. Strategi ditetapkan sebelumnya pada umumnya tapi dapat berupa operasi paralel, kondisi operasi dan recycling.

Senin, 29 November 2010

Konsep-konsep dalam Arsitektur

Dalam arsitektur, suatu konsep mengemukakan suatu cara khusus bahwa syarat-syarat suatu rencana, konteks dan keyakinan dapat digabungkan bersama, yang dalam konteks ini dapat berupa paduan dari beberapa unsur yang mungkin berupa gagasan, pendapat dan pengamatan ke dalam suatu kesatuan.

Konsep
Dalam menggambarkan penyelidikan tentang konsep, para perancang biasanya menggunakan 6 sinonim: gagasan arsitektur, tema, gagasan superorganisasi, parti dan esquisse dan terjemahan harfiah.
gagasan arsitektur adalah konsep yang telah disederhanakan menjadi sebagai arsitektur formal (spt; siang hari, ruang, urutan ruang, integarasi struktur dan bentuk, dan sitting dalam lansekap.) Soal arsitektonis secara spesifik digunakan sebagai dasar perancang dalam pengambilan keputusan. Tiap bagian memiliki pengaruh dalam pandangan umum.

Tema merupakan suatu pola atau gagasan spesifik yang berulang di seluruh rancangan suatu proyek. contoh: karya Charles Moore, Kimbel Art, Gallery Louis I Khan di Fort Worth, Texas, memakai cahaya sebagai tema. Gagasan superorganisasi adalah acuan terhadap konfigurasi geometris umum atau hierarki yang harus diperhatikan oleh bagian-bagian di dalam proyek yang bertujuan memberi cukup struktur bagi pola sedemikian rupa sehingga masing-masing bagian dapat dikembangkan dengan keistimewaan masing-masing yang secara keseluruhan masih menunjang perancangan.

Parti (skema) dan esquisse (sketsa) adalah produk menurut konsep dan grafik dalam suatu proyek diharapkan dikembangkan suatu konsep dan sketsa pendahuluan dari konfiurasi bangunan. Terjemahan harfiah yaitu gambaran suatu tujuan guna mengembangkan suatu konsep dan diagram yang dapat dijadikan rencana sederhana untuk suatu proyek. (Lorabee Bernes) jadi konsep harus dapat diekspresikan dalam jenis sketsa. Diagram asli agaknya benar-benar dapat dilihat dan diidentifikasikan dalam bangunan yang telah selesai.

Konsep adalah antitesis dari wawasan-wawasan yang sama sekali belum dianggap tepat. Suatu konsep harus mengandung kelayakan; yang mungkin menunjang maksud-maksud daru cita-cita pokok suatu proyek dengan memperhatikan karakteristik-karakterisitik dan keterbatasab-keterbatasan yang khas dari tiap proyek.

Konsep dan Arsitektur Desain
Konsep merupakan usaha yang bersifat terpusat. konsep yang layak, adalah yang memadukan hal-hal yang sebelumnya berdiri sendiri. Kemampuan membuat konsep merupakan kemampuan bertindak kreatif dengan identifikasi kurang lebih 10% inspirasi dan 90% bekerja keras.
3 masalah yang menghambat pengembangan keahlian dalam membuat konsep:
1. Masalah komunikas, yang sulit bukan menerangkan masalah kepada orang lian, tapi pada diri sendiri.
2. Kurangnya pengalaman, konsep menjadi sukar untuk diciptakan bila aspek arsitektur tidak dikuasai.
3. Masalah pembangkitan hierarki, akan timbul sulit dalam menentukan suatu konsep yang dianggap baik/buruk.
Pemahaman akan hubungan-hubungan antara gagasan, wawasan dan konsep (idea, kepercayaan dan konsep) akan membantu memecahkan ketiga masalah tersebut.

Ide (Gagasan)
Gagasan merupakan pikiran nyata yang merupakan hasil pemahaman, pengertian atau pengamatan. Bangunan dan rancangan bangunan memiliki banyak keputusan kecil), perlu adanya suatu gagasan-gagasan dan konsep-konsep dalam menanggapi keragaman persoalan yang muncul yang tentunya membutuhkan suatu keahlian.

Kepercayaan / Notions

Notions sangat mirip dengan ide, kecuali adanya perbedaan secara acak. Notions adalah ide-ide yang diasumsikan secara insubstantial, unsubstantiated, atau bahkan sangat sukar dites dengan ide-ide lain. Notions tidak memiliki aturan dalam suatu konsep formula. Notions oleh Gordon merupakan ide yang masih acak/tdk bisa diterjemahkan. Dalam arsitektur, konsep untuk suatu proyek yang mengabaikan artikulasi dan notions merupakan langkah menuju konsep yang baik. Mahasiswa dapat menemukan notions ketika mereka menemukan konsep.

Konsep dan Ide-ide

Konseo mirip dengan ide, konsep menghasilkan suatu pengertian, kecuali konsep memiliki karakteristik tertentu. Dalam arsitektur, konsep diartikan sebagai banyaknya kebutuhan dalam suatu bangunan yang disatukan dalam pemikiran tertentu yang mempengaruhi disain dan konfigurasinya. Konsep dalam arsitektur merupakan hasil dari kemampuan imajinasi dan menyatukan hal-hal yang tidak sama.

Conceptual Scenarios
Kesatuan konsep menggabungkan elemen-elemen mendai satu baik ambisius dan elusive. Arsitek menawarkan essay atau skenario yang menggabungkan faktor-faktor penting dan ide-ide yang mempengaruhi solusi. Bangunan merupakan penggabungan konsep-konsep. Arsitektur merupakan pemecahan isu-isu individual. Pemecahan masalah untuk seorang arsitek meminimalisasikan permintaan-permintaan. The Conceptual skenario memperluas pernyataan. konsep diubah menjadi kesimpulan. The conceptual scenario dapat digunakan untuk mengidentifikasikan ide-ide penting dan masalah-masalah yang disimpulkan menjadi suatu pernyataan. Konseptual skenario merupakan produk proses evolusi.

Metafora dan Perumpamaan
Metafora mengidentifikasi hubungan diantara benda-benda dimana hubungan-hubungan yang terjadi lebih bersifat abstrak. Dalam hal ini metafora menggunakan kata-kata “seperti” atau “bagaikan” untuk melukiskan hubungan tersebut.

Intisari
Pada dasarnya Intisari ialah penyaringan serta pemusatan aspek-aspek persoalan yang rumit menjadi suatu pernyataan yang ringkas dan logis. Suatu pernyataan “intisari” juga dapat merupakan hasil dari penemuan serta identifikasi pokok persoalan. Perancang telah mengembangkan beberapa metode untuk mendapatkan intisari dari suatu proyek dan mentransformasikannya dalam suatu konsep.

Tanggapan Langsung dan Pemecahan Masalah
Konsep tidak hanya memperhatikan fungsi dari seluruh aktivitas dalam bangunan, tetapi konsep dapat dikembangkan menjadi suatu melalui pendekatan secara pragmatis.

Tujuan Akhir
Tujuan yang ingin dicapai oleh arsitek sebaiknya berbeda-beda / menyesuaikan dengan keadaan. Satu konsep tidak dapat diterapkan pada berbagai proyek sebab setiap bangunan memiliki tujuan yang berbeda-beda.

Iktisar
Wawasan, gagasan, konsep dan skenario merupakan suatu rangkaian kesatuan kontinum yang dapat menjadi dasar penting bagi arsitektur. Konsep memadukan berbagai unsur menjadi satu keseluruhan yang berkaitan dan memungkinkan arsitek mengerahkan sumber dayanya kepada aspek-aspek perancangan yang terpenting. Ada lima macam konsep: analogi atau hubungan harfiah, metafora atau hubungan abstrak, intisari atau aspek intrinsik, tanggapan dan pragmatis dan tujuan akhir atau nilai-nilai ekstern.

Daftar Blog Saya